[caption id="attachment_11629" align="aligncenter" width="300"] Bagi Gaukhartas Alina dan Togzhan Shyntay, dari Kazakhstan.[/caption]

Badung-Bali (Dikdasmen): Bagi Gaukhartas Alina dan Togzhan Shyntay, peserta Internation Junior Science Olympiad (IJSO) asal Kazakhstan, laut yang mereka jumpai di Pantai Pandawa, Kabupaten Badung, Provinsi Bali, merupakan sesuatu yang menakjubkan, dan mereka baru kali pertama melihatnya. Pasalnya, negara mereka yang terletak antara kawasan Asia Tengah dan Eropa Timur, sebagian besar wilayahnya terdiri dari daratan.

“Bali sangat luar biasa, meski cuacanya sangat panas. Ini pertama kalinya saya melihat dan merasakan laut,” kata Toghzan (13 tahun), di Pantai Pandawa, badung, Bali, (Rabu, 7/12).

Selain mengagumi laut, peserta asal negara yang dikenal dengan nama virgin lands ini, juga takjub terhadap semua yang ada di Bali termasuk makanan dan masyarakatnya. “Orang-orang Indonesia sangat cantik dan ramah. Mereka selalu tersenyum. Saya suka itu. Tidak hanya itu, makanan Indonesia juga enak terutama sea food. Sebab, di negara kami tidak ada. Paling sering saya memakan steak daging kuda,” ucap Gaukhar (15 tahun), yang senang mendengarkan alunan suara orang Bali saat bernyanyi.

Ketika ditanyai mengenai target mereka di IJSO, kedua pengagum Fisika ini menyatakan hanya ingin mendapatkan perunggu. “Karena kami tidak ahli semua dalam seluruh bidang sains. Kami suka Fisika, yang laki-laki ahli dalam pelajaran Biologi dan Kimia,” tutur mereka.

Kondisi tersebut, menurut mereka, bukan merupakan sebuah kelemahan, melainkan sebuah kekuatan dari sebuah perpaduan yang saling melengkapi. “Kami yakin dengan strategi kami, dan semoga menang,” tandas mereka optimis.

Agenda IJSO pada hari Rabu adalah kunjungan ke Pantai Pandawa. Ini merupakan sebuah bentuk penyegaran pikiran. Sebab, para Selasa kemarin, mereka baru saja menyelesaikan tes teori dan pada Kamis nanti akan mengikuti tes eksperimen.*

Virdika Rizky Utama