[caption id="attachment_5377" align="aligncenter" width="300"] Agus Suharyanto, M.A (tengah), Agus R. Sarjono, M.Hum (kiri), 5 peserta terbaik, dan beberapa narasumber.[/caption]
Bogor (Dikdas): Lokakarya Membaca, Menulis, dan Apresiasi Sastra (MMAS) bagi Guru Bahasa dan Sastra Indonesia SMP Tingkat Nasional yang digelar di Hotel Rizen Premiere, Bogor, Jawa Barat, 20-25 Oktober 2014, bertujuan meningkatkan kualitas guru bahasa dan sastra Indonesia dalam proses pembelajaran di sekolah. Acara tahunan ini juga memberikan wawasan kepada peserta untuk lebih banyak berimprovisasi dalam memberikan pelajaran sastra di sekolah seperti yang dicontohkan oleh narasumber.
“Ketiga, diharapkan dengan kegiatan ini Bapak-Ibu lebih termotivasi lagi untuk memberikan rangsangan kepada siswa agar gemar membaca dan menulis,” kata Agus Suharyanto, M.A, panitia, mewakili Kepala Bagian Umum Sekretariat Jenderal Pendidikan Dasar, saat menutup Lokakarya MMAS, Jumat malam, 24 Oktober 2014.
Melalui membaca, tambahnya, cakrawala berpikir siswa semakin luas. Otak dan pikirannya yang menampung banyak ilmu dari buku yang dibacanya akan menimbulkan energi sangat besar dan butuh penyaluran. “Menulis merupakan salah satu bentuk penyaluran yang sangat efektif untuk menumpahkan semua energi yang bergejolak di kepala,” tegas Agus.
Agus senang acara berjalan lancar dan peserta mengikuti semua sesi dengan penuh perhatian. Dari hasil evaluasi yang meliputi disiplin, keaktifan, dan penguasaan materi dan praktik, lanjutnya, panitia memberikan penilaian masing-masing 89%, 86%, dan 87%.
Agus R. Sarjono, mewakili narasumber, mengingatkan peserta agar senantiasa menanamkan kegemaran membaca dan menulis kepada murid-muridnya. Siswa dibebaskan untuk bercita-cita menjadi pejabat, penguasaha, atau kaum profesional, namun diiringi dengan kegiatan menulis. “Menulis dan membaca mengabadikan nama kita dari generasi ke generasi,” jelasnya.
Menurutnya, yang diajarkan guru kepada murid-muridnya tak pernah ilmu pengetahuan. Guru semata-mata mengajarkan mimpi dan harapannya. “Makin besar mimpi seorang guru, makin besar dampaknya bagi siswa,” tegasnya. “Saya melihat di mata Bapak-Ibu penuh impian yang akan ditularkan kepada anak-anak,” ucapnya.
Ade Tahyudin, M.Pd., peserta yang menjadi ketua kelas, dalam kesan dan pesannya menyampaikan terima kasih kepada Kemdikbud dan narasumber. Sebab ilmu yang sepekan ini mereka terima sangat berguna untuk diterapkan di daerah masing-masing. “Kami merasa beruntung karena tak semua guru mendapatkan kesempatan yang luar biasa ini,” katanya.
Seperti biasa, di akhir acara diumumkan lima peserta terbaik. Mereka adalah Ade Tahyudin, M.Pd (SMP Negeri 2 Pagaden, Subang, Jawa Barat), Suprihatin, S.Pd (SMP Negeri 3 Jetis, Bantul, D.I Yogyakarta), Yohanes Joni Liwu (SMPNegeri 13 Kupang, Nusa Tenggara Timur), Eva Dwi Nurkholifah, S.Pd. (SMP IT Mentari Ilmu Karawang, Jawa Barat), dan Sajidin, S.Pd (SMP Negeri 1 Gunungkencana, Banten).* (Billy Antoro)
Dokumen terkait:
5 Peserta Terbaik Lokakarya MMAS Guru SD & SMP Tahun 2014